Segala aktivitas terjadi dalam sel, sehingga fungsi jaringan pun dapat dilakukan dengan baik. Tentunya di sini ada hubungan antara sel satu dengan yang lain, terutama dalam hal transpor zat-zat untuk proses metabolisme tumbuhan. Zat-zat tersebut keluar masuk sel dengan melewati membran sel. Cara zat melewati membran sel melalui beberapa mekanisme berikut.
Mekanisme Transpor Zat Melalui Membran
AKTIVITAS KELISTRIKAN SEL
Membran Potensial merupakan potensial yang diakibatkan oleh adanya perbedaan muatan pada sisi dalam dan sisi luar membran sel. Membran potensial sangat berperan penting dalam berbagai fungsi sel seperti sel kelenjar, hantaran saraf dan lain sebagainya.
LARUTAN ELEKTROLIT
Secara singkat, kami telah membatasi diskusi kami sejauh ini untuk larutan yang tidak mengandung elektrolit. Dengan alasan, bahwa penurunan tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih dan tekanan osmosis bergantung pada jumlah partikel yang berada dalam larutan. Satu mol nonelektrolit, seperti gula, ketika ditempatkan dalam 100 mol air menghasilkan 1 mol partikel, dan 0,01 mol larutan gula memiliki titik beku lebih rendah dibanding air murni. Tetapi, suatu larutan yang berisi 1 mol elektrolit seperti NaCl berisi 2 mol partikel, yaitu 1 mol ion Na+ dan 1 mol ion Cl-. Sebagai hasilnya, suatu larutan yang di namakan ‘0,01 mol fraksi NaCl’ yang berisi dua kali lebih banyak partikel larutan daripada 0,01 mol fraksi larutan non elektrolit,dan secara teori memiliki titik beku dua kali daripada larutan fraksi gula (non elektrolit). Dengan cara yang sama, 1 mol CaCl2 akan menghasilkan 3 mol ion dalam larutan, sehingga 0,01 mol larutan fraksi CaCl2 memiliki titik beku 3 kali lebih besar daripada 0,01 mol larutan fraksi gula. (Kenyataannya, perkiraan untuk NaCl dan CaCl2 tersebut tidaklah tepat, sebagaimana yang akan terlihat, tetapi hamper mendekati tepat). Perkiraan yang sama juga akan berhasil dengan baik untuk sifat-sifat koligatif larutan.
METABOLISME
METABOLISME KARBOHIDRAT PADA OTOT
Produksi energi, yaitu sintesis ATP dari ADP dan Pi, dapat terjadi secara anaerobik (tanpa menggunakan oksigen) atau aerobik (menggunakan reaksi di mitokondria menggunakan oksigen). Penggunaan ATP tidak mengakibatkan penurunan besar di tingkat ATP, karena resynthesis yang cepat. Aktivitas Extreme menyebabkan penurunan konsentrasi ATP tidak lebih dari 20% di dalam otot. Glikolisis anaerobik jauh lebih cepat dari metabolisme aerobik. Namun, proses anaerobik hanya dapat menggunakan simpanan glikogen atau gula darah sebagai substrat. Baik asam amino maupun asam lemak tidak dapat diproses tanpa menggunakan oksigen. Otot berbeda dalam kemampuan menghasilkan ATP melalui reaksi anaerobik dan aerobik. Glikolisis aerobik adalah produksi energi yang sangat efektif, dari 36-38 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi menjadi CO2 dan air.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah deskripsi tentang perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen kausal hingga terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu intervensi preventif maupun terapetik (CDC, 2010c). Riwayat alamiah penyakit merupakan salah satu elemen utama epidemiologi deskriptif (Bhopal, 2002, dikutip Wikipedia, 2010).